Ini adalah ff buatanku saat masih duduk di kelas 11 SMA, dan pada malam ini saya iseng untuk mempostingnya. Sebenarnya saya sedikit ragu, karena bahasanya yang sangat kental dengan gaya cerita orang Korea dan jalan cerita yang berantakan, maklum masih dalam tahap belajar menulis cerita yang berkualitas hehe.
"typo berserakan" (hihi niru gaya author ff pada umumnya)
Akan kukejar kau sampai ke ujung
dunia lelaki tampan.
Jam makan siang kali ini saya
nikmati di kantin sekolah bersama salah satu sahabat terbaikku, Kim Ryeowook. Seperti biasa sambil menunggu pesanan datang kami akan berbincang mengenai hal
yang ringan, dan pada saat itu juga, dengan tidak sengaja mataku menangkap sosok gadis aneh itu lagi.
“ahh….dia seperti gadis gila.” ucapku
“gadis yang mana?, apakah yang itu?
Gadis aneh dengan kaca mata besar yang
sedang bersembunyi di balik tembok itu?”
Pertanyaan bertubi- tubi itu meluncur
dengan derasnya dari mulut Ryeowook.
“memang ada gadis lain yang
berkelakuan aneh di sini selain dia hah!”. Sungguh aku sangat merasa terganggu
dengan keberadaan gadis itu.
Sebenarnya kejadian ini sudah
berlangsung sejak seminggu lalu. Dia, gadis itu, adalah adik kelasku yang entah
apa alasannya selalu memperhatikanku belakangan ini, jika kami berpapasan di koridor sekolah
ataupun di tempat lain. Bukannya aku terlalu percaya diri tapi itu adalah
kenyataan. Apalagi aku sadar dengan kadar ketampananku yang di atas rata-rata pasti
banyak gadis yang melakukan hal seperti itu, tetapi gadis ini melakukannya
dengan berlebihan.
“apa motivasinya melakukan hal-hal
yang tidak perlu seperti itu, lebih baik dia menjadi stalkerku saja daripada
mengejarmu.” Ujar ryeowook.
lalu dilanjutkannya lagi
kata-katanya yang sebelumnya terpotong karena ia menyeruput cappuccino-nya.
”lagi pula dia cukup cantik,
mumpung aku sedang sendiri , karena kemarin aku baru saja diputus oleh Tiffany.”
dasar playboy pikirku.
Aku hanya merasa gadis itu
berlebihan dengan kelakuannya yang selalu menguntitku kemana pun aku pergi. Aku tahu namanya , Kim Ji Young, dia salah satu anggota tim yang aku dampingi
saat masa orientasi dulu. Dulu Aku sempat berpikir dari sikapnya yang terlihat
layaknya gadis dingin terhadap laki-laki, tetapi aku terkejut dengan
kelakuannya berapa minggu lalu, dengan
beraninya dia menembakku secara terang-terangan pada saat jam sekolah telah
berakhir, tetapi hingga sampai saat ini aku belum memberi jawaban atas
perasaannya. Aku hanya merasa bingung dengan perasaanku, kalau boleh jujur aku
juga sedikit tertarik dengannya, seperti yang sudah dikatakan oleh Ryeowook, ia
cantik selain itu menurutku dia memiliki daya tarik sendiri. Haish apa yang aku pikirkan.
Hari ini aku pulang malam karena
ada jam tambahan, maklum ujian sudah dekat, mau tidak mau harus mengikutinya
agar dapat lulus ujian masuk universitas.
Sial dari tadi dia tidak menyerah
untuk mengikutiku padahal aku sudah berjalan secara sembunyi- sembunyi agar dia
kehilangan jejak. Bayangkan, seperti mv
band Peterpan yang Menghapus Jejakmu,
aku jalan dia ikut jalan, aku berlari dia ikut berlari, bahkan aku salto sambil
berguling-guling pun dia juga ikut-ikutan, padahal ini adalah jalan yang cukup
ramai untuk dilalui oleh para pejalan kaki, pasti aku disangka orang gila yang
sedang melakukan senam lantai.
Ah sudahlah lebih baik menyerah,
aku sudah muak bermain kucing- kucingan sepanjang jalan dikira tidak lelah,
huft aku masih melihat bayangannya gadis itu dibalik tiang listrik sisi kanan
jalan, aku tersenyum dengan tingkahnya yang tidak putus asa dan dengan tidak tahu
malunya mengikutiku secara terang-terangan begini melelahkan saja, segera aku
berbalik dan menuju kearahnya yang sedang berusaha untuk menyembunyikan tubuhnya,
kalau dibilang sembunyi juga aneh mana
ada orang sembunyi tetapi sebagian besar tubuhnya kelihatan.
“hey, kau yang di sana.”
“iya, kau yang sedang bersembunyi
itu.”
“ayo keluar, tenang aku tidak akan
menggigitmu.”
Ternyata dia masih teguh dan bersikukuh
untuk bersembunyi , padahal sudah ketahuan.
“ayolah..” ku dekati dia lebih
dekat.
Akhirnya ia muncul dengan kikuk dan
ekspresi yang membuat aku ingin tertawa. Bayangkan saja orang yang tertangkap
basah sedang menguntit. Lalu Aku hanya menatapnya dengan malas.
“oh.. hehe sunbae..se..se..lamat
malam, sedang apa di tempat ini.”
“ini jalan yang biasa aku lalui
untuk pulang.”jawabku.
“aku..aku..”
“sedang apa kau di sini, apakah
jalan ini juga yang biasa kamu lewati.” Sela ku.
“ahh..aku hanya lewat..ya hanya
lewat.”. tertera sekali kalau dia gugup dan bingung harus menjawab apa.
“hanya lewat?,untuk apa?..ahh aku
tahu pasti kamu sedang mengintai seseorang ya?”aku semakin menyudutkannya.
“ahh aku ketahuan ya, padahal sudah
bersembunyi.”
“hh bersembunyi apanya.” Kataku
setengah berbisik.” Untuk dirimu gadis penguntit, entah apa alasanmu menguntit
diriku, tapi yang jelas itu sangat menggangguku.”
“maaf..aku hanya ingin tahu
informasi mengenai dirimu lebih banyak lagi..kalau itu mengganggumu aku akan
menghentikan semuanya.” Entah mengapa aku merasa sakit mendengar kata-kata itu.Aku
menatapnya tajam dan bergerak mendekatinya untuk memperkecil jarak di antara
kami.
“kau hanya perlu menghentikan
kegiatan konyolmu ini, tapi jangan hentikan perasaanmu itu untukku.”
“kau,kau jahat.”
Aku terkejut dengan jawabannya.
”ternyata kau suka menggantungkan
perasaan orang, kalau kau tidak suka denganku ya bilang saja tidak suka jangan
begini.”ucapnya sambil berteriak.
Lama kami saling diam, lalu aku
melihatnya mengeluarkan air mata, padahal seminggu yang lalu saat dia
mengungkapkan perasaannya dia terlihat seperti gadis yang tegar meski aku tidak
memberi jawaban dan aku tinggal dia begitu saja di koridor sekolah.
“aku menyukaimu sejak pertama aku
melihatmu. Maaf karena telah mengganggumu. Semoga kamu tidak pernah menjumpai
gadis sepertiku yang secara terang-terangan menyatakan cinta tanpa tahu malu
padahal tidak mungkin kamu akan menerimaku.”
“kalau begitu aku pamit, sunbae
hati-hati di jalan.”sebelum ia berbalik, hatiku menyuruhku untuk menarik
tangannya, aku rasa aku sudah mulai gila, tetapi aku merasakan seperti ada
aliran listrik yang mengalir di tubuhku saat menyentuhnya.
“su..sunbae, apa yang kau
lakukan.”ucapnya berbisik.
“aku akan berusaha mencintaimu,
kamu jangan khawatir, meski kau bilang kalau aku ini keterlaluan karena berani-beraninya
memainkan hati seorang gadis, tetapi aku berusaha untuk tidak memberimu harapan
palsu. Beri aku waktu seminggu untuk berpikir, ku mohon.”
“aish itu terlalu lama, mungkin aku
sudah berpaling ke pria lain, hmmm Ryeowook oppa boleh juga atau Sungmin oppa.”
“baik-baik…hmm tiga hari, beri aku
waktu tiga hari ok.”
“baiklah, tetapi selama tiga hari
itu, aku boleh dekat-dekat dengan mu?”
“boleh, tapi dalam radius 15
meter.”aku lihat wajah masamnya, lalu kulepas pelukanku dan meneruskan
perkataanku.” Aku hanya bercanda.”
3 hari berikutnya…
Sore ini, sepulang sekolah kami
berdua, aku dan Ji young jalan-jalan bersama di sekitar taman. sekarang aku
sudah mantap atas jawabanku.
“oppa..apa benar gossip mengenai
dirimu dengan Victoria.”
“aku..aku hanya tanya.”lalu menutup
mulutnya dengan kedua tangannya, mungkin dia tidak sengaja mengatakan hal itu.
“huh..gosip murahan.”
“oh berarti itu tidak benar ya.”aku
tersenyum melihat wajahnya yang ceria kembali lagi.
“I love u.”
“hmm oppa bilang apa?”
Aku mendadak menghentikan
langkahku lalu menghadapnya yang juga diikuti
olehnya.
“kim ji young..i love you”
Ia hanya tersenyum lalu meraih
jariku dan mengaitkan genggaman dengan terus melanjutkan langkah.
“hey Kim Ji Young, apakah kau sangat
menyukaiku.”tanyaku sakartis.
Ia hanya mengangguk sambil
tersenyum malu.
“aissh imutnya.” Kataku sambil
mengacak rambutnya. Sebenarnya aku ingin muntah sendiri dengan kelakuanku,
tetapi gerakan refleks ini menguasai alam bawah sadarku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar